Sunday, January 21, 2018

Pelepasas Kepenatan Setelah Tugas Akhir Sekolah



Nama aku Riky (23) seorang mahasiswa akhir, nah kali ini aku akan menceritakan kisah yang sangat membekas di pikiran aku ini. bermula ketika libur semester aku dan beberapa teman aku sepakat untuk liburan sekaligus mencari data disebuah desa di daerah jawa timur. nah kebetulan teman aku Indi (22) juga merupakan anak dari kades disana sehingga untuk tempat dan juga makan kami bisa free, dan jadilah kami kesana. aku2018 | kami ber 3 akhirnya menuju desa tersebut (aku, indi dan rere) dan cuman aku yang cowok, rere dan indi ini teman baik ketika SMA di kota dulu sedangkan aku baru kenal mereka ketika mengambil mata kuliah yang sama dan saat penyusunan skripsi ini kami mengambil tema yang sama kebetulan kami mengangambil jurusan bio teknologi. Akhirnya kami tiba di desa tersebut dimana dalam waktu 3 minggu liburan serta tugas kami harus selesai, kami waktu itu disambut oleh bapak indi sendiri bersama ibunya, Om Riadi dan tante Rani, sekilas melihat om Riadi dan tante Rani bsa terlihat jauhnya umur mereka tanpa harus menanyakan umur masing2, setelah ngobrol berbisik dengan indi ternyata indi sudah lama tak memiliki ibu ketika ia baru kelas 2 SMP ibunya meninggal karena sakit, dan ketika dia SMA kelas 3 dan akan lulus ayahnya memutuskan menikah lagi dengan ibu tirinya sekarang. umur pak riadi sekarang 50 tahun dan umur tante Rani adalah 30 tahun. walaupun sudah berkepala tiga dan memiliki 1 orang anak dari hasil perkawinanya tante Rani masih memilikiwajah yang ayu dan juga bodi yang terawat inilah yang membedakannya dengan indi dan juga rere kedua wanita tersebut memang lumayan cantik namun bertubuh standar. oke lanjut, akhirnya kami dibawa kerumah indi yang sudah sejak SMP ia tinggalkan, rumahnya lumayan besar dan hanya dihuni oleh ayah dan ibu tirinya serta anak mereka yang berusia 5 tahun, sementara itu aku disediakan kamar tamu yang terletak agak kedapur berbeda dengan kamar utama yang berada di depan rumah serta kamar indi yang bersebelahan dengannya. Om riadi dan tante Rani memang orangnya baik dan menerima kami apa adanya meski belum terlalu mengenal kami berdua aku dan rere


bahkan untuk itu mereka menyempatkan waktu mengobrol dengan kami ditengah kesibukan mereka masing – masing, pak riadi senang mengajak ngorol aku ketika akan kekantor dan ketika sudah pulang dari kantor begitu juga dengan tante Rani yang duduk ikut mengobrol dengan rere dan aku. keramahan mereka tak cukup sampai disitu bahkan aku dipercayakan membawa motor keluarga indi untuk menyelesaikan tugas aku disalah satu kebun untuk mengambil data disana, owh yah perlu diketahui kebun aku dan kebun indi dan rere tak sama meski tema penelitian kami sama, rere dan indi mereka berada dikebun yang lain. selama 2 minggu adalah kesempatan kami berlibur sambil mengambil data 1 minggu pertama aku manfaatkan untuk mengambil data dan ini menguras waktu dan tenaga aku yangharus pergi pagi pulang malam, berbeda dengan aku, indi dan rere malah merka berlibur menikmati alam lebih dulu dan alhasil 1 minggu berlalu dimana aku telah selesai dengan data aku dan indi serta rere baru memulai start mereka mengambil data di kebun yang mereka pilih. nah selama 1 minggu ini cukup bagi aku menilai tempat masa kecil ini yang asri dan sejuk serta keluarga mereka yang begitu baik dan santun dengan tamu. dan selama satu minggu ini sudah cukup bagi aku untuk mengagumii soosk ibu tiri indi yang selain baik pintar, enak diajak ngobrol dan begitu perhatian dengan keluarganya, intinya jauh dari kesan wanita kota yang arogan. dan satu lagi nilai plus untuknya adalah kecantikan dan keseksian tubuhnya yang membuat lelaki manapun pasti akan berlutut. oke sedikit aku mendiskripsikan tante Rani ini biar teman pembaca ada gambaran, orangnya tak terlalu tinggi sebahu aku yang memiliki tinggi 172 cm, kulitnya putih bahkan bisa dibilang sangat putih (beda dengan kulit cina yah), tubuhnya semok di bagian dada dan bokong dan inilah yang menjadi daya tarik, meski sudah memiliki anak namun lingkar pinggangnya kecil dan bokongnya saja yang terlihat besar, untungnya ia sering mengenakan baju daster sehingga keseksia tubuhnya tertutupi. nah aku dapat info tambahan dari orang bekerja dikebun kalau tante Rani ini dulunya adalah sekretaris pak kades namun setahun menghilang dan saat kembali langsung melaksanakan pernikahan dengan pak kades alias pak riadi, berkembang kabar kalau tante Rani


hamil duluan baru dinikahin oleh pak kades ini diperkuat dengan umur sang anak yang menjelang 5 tahun disaat pernikahan mereka baru berusia 5 tahun juga. oke aku rasa cukup basa-basinya kita langsung saja ke momen yang sudah ditunggu2. seperti yang aku bilang tadi aku sudah selesai penelitian aku dan hanya beristrahat dirumah sedangkan penghuni rumah sudah tak ada lagi merasa aman sekitar pukul 10 pagi dengna bangga aku mengeluarkan adik john aku dari dalam sangkarnya sambil menonton lm blue dilaptop, aku mengocok si john sambil membayangkan yang aku entot adalah tante Rani, sedang asik aku mengocak sambil tidur terlentang dengan kepala menengok ke samping melihat kearah laptop tepat didepan aku tante Rani berdiri terpaku dibalik pintu yang lupa aku kunci karena sempat aku buat teh dan sarapan saat tak ada orang dirumah, entah sejak kapan ia disana karena aku nggak sadar akan bunyi pintu yang memang tak berderit, aku melihat wajah terkejutnya dengan mulut yang diutupi tangan saat aku melihat kearahnya sempat beberapa detik kami tertegun sampai akhirnya aku sadar dan menutupi si john dengan kain seadanya dan tante Rani kemudian berlalu sambil meminta maaf. ‘aduh maaf dek Riky’ katanya yang kemudian hilang dari pandangan aku. jujur saat itu pertama kali aku ketahuan coli sama subyek yang aku sedang bayangkan sendiri, aku sangat takut dan malu waktu itu ahkan seharian aku nggak keluar kamar hanya saat jam makan malam saja, bahkan biasanya pak riadi mengobrol dengan aku ada tante Rani kali ini tante Rani juga nggak menunjukan batang hidungnya. hingga keesokan harinya aku yang masih merasa malu enggan keluar dari kamar hingga kahirnya rumah kembali kosong dan aku keluar untuk sarapan dijam yang sama saat aku sedang bersantai diluar aku liat kedatangan tante Rani dengan menggunakan motornya sontak aku langsung beranjak dari tempat duduk aku masuk dalam kamar dan bermaksud mengurung diri disana, entahlah itu yang aku lakukan akibat rasa malu aku. sedang berada didalam kamar aku mendengar suara tante Rani dari balik pintu mengetuk dan karena nggak enak akhirnya aku membukakan pintu sehingga tante Rani berdiri disana ternyata ia meminta bantuan aku untuk memasang kran air yang baru ia beli karena rusak dikamar mandi, setelah aku memasang kran air ia


membuatkan aku kopi dan disuguhkan diruang tengah bersama dengan kue kering. ‘di minum dulu dek Riky tadi tante beliin kue dipasar’ katanya ‘ia tante’ kata aku dengan malu tanpa melihat matanya mengambil gelas dan meminum kopi hangatnya tersebut. ‘soal kemarin tante minta maaf sudah main masuk tanpa ketuk pintu tante kira kamu udah pergi ke kebun, maksud tante untuk ngambil seprei tuk dganti udah seminggu soalnya’. aku hanya mengangguk saja mendengar penjelasannya tanpa suara. ‘terus kamu nggak ke kebun’ ‘udah selesai tante makanya ini tinggal nunggu indi sama rere’ ‘ow gitu yah, pantas aja kangen pacar yah’ ‘ahh nggak juga kok tante, eh rudi udah kesekolah yah’ kata aku sengaja mengalihkan pembicaraan. ‘udah dari pagi kok tante baru aja abis ngntarin trus kepasar tadi, yah beginilah keadaan rumah kalau om sudah kerja dan rudi kesekolah jadi sepi sampai jam 2 nanti’ kata tante Rani. ‘ia tante’ jawab aku singkat. ‘tante senang ada kamu jadi bisa cerita-cerita deh, kalau kamu nggak bosan’ ‘ehh ngak kok tante’ ‘tadi kamu kenapa pas tante datang langsung masuk kekamar’ ‘ahh nggak kok tante, tadi hp Riky ada bunyi ditelepon’ ‘owhh gitu.. tante kira lagi matiin laptopnya’, hahaha’ kata tante Rani tertawa. ‘ahh bukan tante’ jawab aku tertunduk. ‘ngak apa-apa tante juga pernah muda, yah hasrat anak muda begitulah, kalau udah tua udah menurun’ katanya dengan nada yang berbeda darisebelumnya. ‘ahh tante bisa aja’ ‘yah namanya pengalam dek Riky’ tawanya yang kemudian membalikkan badannya ketika mendengar bunyi alarm yang menandakan air yang ia tampung udah penuh. ‘dek Riky minum aja yah tante mandi dulu’ katanya yang kemudian berlalu dari depan aku menuju kamar mandi dekat dapur yang baru saja aku perbaiki keran airnya. tak berapa lama suara dari dapur terdengar memanggil aku yang berada diluar dekat teras rumah, ternyata itu suara tante Rani yang meminta aku untuk memasng keran yang terlepas lagi namun sebelum itu ia meminta aku mengambil handuknya dalam kamar karena ia lupa membawa handuk, aku kemudian memberikannya handuk setelah itu diperbolehkannya aku masuk ke kamar mandi


yang sebenarnya lumayan besar itu dan aku mendapati keran yang kembali terlepas. ‘dek Riky lepas lagi nih tolong dipasangin yah’ ‘ow yah tante’ kata aku yang bingung padahal sudah aku pasang dan yang nggak bakalan lepas. aku kemudian memperbaiki keran tersebut sembari tante Rani berdiri disamping aku dengan terlebih dulu mematikan air agar tak menyemprot kemana-mana, aku smpat tak dibuat fokus oleh kehadiran tante Rani yang hanya terbalut handuk ditubuhnya handuk tersebut terlihat kecil melilit tubuh semoknya sampai2 terlihat belahan dadanya yang tak pernah aku liat sebelumnya. ‘wah makasih yah dek Riky’kata tante Rani setelah aku berhasil memperbaiki keran air tersebut. ‘nah sebagai hadiahnya’ inilah kata-kata yang tak bisa aku lupakan dalam hidup aku karena setelah itu tante Rani yang begitu sopan berubah menjadi wanita yang tak aku kenal. ia menuju pintu ditutupnya pintu kamar mandi tersebut dan setelah itu dibukanya handuk yang melilit tubuhnya hingga telanjanglah tante Rani didepan aku. sungguh perasaan yang becampur aduk antara takut malu mupeng dansenang bercampur jadi satu. ‘tante jangan’ kata aku ketika ia meraih tangan aku kemudian aku tarik. ’emang kenapa Rik, kamu nggak nafsu liat tante’ kata-katanya malah membuat john aku berteriak kencang. ‘udahlah tante tau dipikiran kamu, nggak ada orang dirumah lagian si rere sama indi ijin mereka pulang malam karena harus kekota beli alat lagi, mas riadi pulangnya sore sama rudi yang ditittp tinggal kita berdua disini’ kembali tangan aku digengamnya kali ini aku tak menarik tangan aku. ‘anggap saja kita saling menguntungkan, tante butuh kamu juga butuh’ kata tante Rani yang meremas halus tangan aku matanya kemudian turun kearah selangkangan aku melihat john aku yang tersesak dicelana pendek yang aku kenakan. ‘liat tuh udah bangunkan’ katanya dengna menggoda. ‘tapi tante saya takut, tante dan om sudah terlalu baik buat saya disini’ ‘udahlah Rik, nggak usah takut, sini’ katanya kemudian tangan aku diarahkan ketoketnya yang mengantung dan mulai mengeras bersamaan dengan itu tangagnya mendarat diselagkangan aku meremas dari luar si john



‘udah lama tante dianggurin, kemarin pas liat kamu dikamar nafsu tante langsung naik sampai nggak bisa tidur tante mikirin kejadian kemarin,’ mendengar pengakuan tante Rani membuat aku juga terbawa suasana apalagi tangan tante Rani dengan lincah menyusup dalam celana pendek aku melewati bokser aku dan akhirnya berkenalan dengan john didalam. ‘aduh tante’ kata aku kala john dipaksa keluar tanpa menurunkan celana aku. belum sempat kaget aku hilang tante Rani udah langsung membuat aku kembali kaget dengan aksinya yang berjongkok dan langsung melahap john aku karena emang aku nggak siap aku kaget dan mundur kebelakang membuat tante Rani terlihat kecewa ia terdiam disana, aku sesaat seperti merasa bersalah. ‘aduh tante jangan disini nanti kalau tiba-tiba ada yang masuk gimana, dikamar tante aja yah biar bisa liat siapa yang datang’ kata aku yang disambut gembira olehnya. ‘okelah Rik, ayok’ katanya yang kemudian membuka pintu kamar mandi mengajak aku ke kamarnya yang berada di depan rumah sebelumnya ia menutup dan menunci pintu depan dan belakang. ‘tante Rani yakin dengan ini’ kata aku mencoba menenangkan diri aku dan dirinya yang dimabuk birahi. ’emang kenapa, udah yakin banget ini semua juga gara-gara kamu buat tante kepikiran’ katanya yang mulai memposisikan aku duduk di pinggiran ranjang bersamanya yang mengenakan handuk. ‘jujur tante saya masih takut untuk ngelakuin ini’ ‘udahlah Rik emangnya kamu nggak takut ketika kamu seranjang sama pacar kamu’ ‘tapi kan itu pacar aku tante, sedangkan tante istri orang’ ‘udah kalau gitu anggap aja tante ini pacar kamu’ kata tante Rani kemudian bergerak berdiri dihadapan aku. dibukanya handuk hingga kembali ia telanjang diarahkannya toket besar miliknya kewajah aku dan dimintanya aku untuk mengisap toketnya tersebut. ”ayo Rik dikenyot dong’ pint




aku mulai mengarahkan wajah dan perlahan menjilati toketnya yang terpampang jelas disana, tubuhnya semakin mendesak aku hingga akhirnya posisi tante Rani bukan berdiri lagi ia telah naik keatas tempat tidur membuat aku terlentang sambil kedua kakinya mengangkangi aku , kini ia sudah berada diatas aku tubuhnya sejajar dengan aku yang terlentang kedua tangan aku diarahkan meremas toketnya sejenak hanya desahan keluar dari mulutnya. ‘mhh remas mhhh sss ahhh’ desahnya posisi kami yang awalnya dipinggir tempat tidur sudah berada ditengah tempat tidur, tante Rani tambah bernafsu dengan cepat ia merayap kebawah tubuh aku dibukanya celana aku hingga john menunggak keatas lalu digenggamnya kontol aku yang memiliki ukuran lumayan gede berkepala bulat. ‘uhhh tan’ kata aku merasakan hisapan dikontol aku yang begitu hangat ia terlihat menimati kontol aku beberapa saat sebelum akhirnya ia mendekati aku dan berbisik. ‘Rik ayo genjot tante ‘ pintanya. ia terlentang sementara aku mengambil posisi didepannya dengan kontol aku mengarah ke memeknya yang begitu lebat dengan jambut. ‘tante nggak nyesel kan’ kata aku yang dihawab dengan gelengan kepala, aku lalu memainkan kepala kontol aku dibibir memeknya yang sudah basah dan becek. ‘ayo Rik jangan lama-lama masukin aja’ pintanya yang aku turuti. ‘blesss’ masuklah kontol aku dalam memeknya yang begitu hangat dan becek. ‘uhhh’ desah kami berdua. aku kemudian mulai mengenjot tante Rani yang terlihat begitu brutalnya mendesah aku takut desahannya didengar, sesekali kepala aku melihat keluar melalui jendela, untungnya desa tersebut cukup sepi saat jam2 segini karena semuanya sedang bekerja dan jarak antar rumah cukup jauh, karena suaranya yang semakin membesar akhirnya aku menutup mulutnya dengan mencium bibirnya dan


dibalas dia dengan hotnya, aku kaget ketika belum 5 menit aku mengenjot tubuhnya ia sudah mengejang dan mendesah namun tertahan bibir aku. tante Rani mendapat orgasme pertamanya ia terlihat ngos-ngosan sementara kontol aku masih berada dalam memeknya. ‘owhh enak banget Rik genjotanmu’ ‘makasih tante’ ‘jangan panggil tante dong, panggil Rani aja, kan sekarang Rani pacar Riky’ ‘aduh nggak enak manggilnya gitu’ ‘yaudah terserah Riky aja, sini Rani pegen cium lagi’ katanya yang kemudian membuat kecupan kami menjadi mesrah. sambil mengecupnya aku menggoyangkan pinggulnya mulai kembali mengenjot tubuh semok tante Rani yang pasrah aku entotin. kali ini cukup lama aku mengenjot tante Rani sebelum akhirnya ia mengalami orgasme keduanya kali ini aku merasakan cairannya lebih banyak dari sebelumnya. ‘ahhh Rikrr keluaarrr lagiiii’ katanya yang mendekap tubuh aku erat, dititk ini aku mulai menyukai tante Rani yang mengekspresikan apa yang ia rasakan secara total. aku memberikan waktu baginya untuk memulihkan tubuhnya bahkan aku sempat memebri dia segelas air untuk diminumnya padahal baru 30 menit kami bermain. ‘Rik enak banget genjotan kamu udah lama nggak rasain kayak gini’ ’emang tante sama om pisah ranjang’ ‘bukan pisah sayang, tapi om riadi udah nggak kuat lagi mainnya kalau dulu bisa 2 kali bergetar tante dibikinnya eh sekarang malah 2 kali tante yang bikin dia crot sat tante belum apa-apa’ ‘ow gitu pantas aja, owh yah tan sekali lagi yah Riky belum keluar nih’ ‘tadi katanya takut, sekarang malah minta emang cowok yah, yaudah sini’ ‘tapi tante di atas yah pengen rasain goyangan tante’ kata aku yang kemudian memasang posisi di bawah sementara tante Rani mengikuti permintaan aku. ‘nanti kalau mau keluar bilang yah jangan didalam’ ‘siap tante’ Cerita Seks 2018 | kemudian tante Rani mengambil posisi diatas aku dan mulailah kontol aku tenggelam dalam memeknya yang lebat dengan bulu kemaluannya, dia mulai mengenjot dan memainkan pinggulnya membuat aku merem melek oleh aksinya, tante Rani



turun naik membuat toketnya memantul tak berarah aku hanya bisa merasakan kenikmatan duniawi yang terjadi antara memeknya dan kontol aku, peluh kami saling bercampur akibat aktitas seks yang kami lakukan jam 12 siang ini, hingga akhirnya aku merasakan kontol aku tak bisa bertahan dengan gesekan memek tante Rani. ‘owwhh tan Riky mau keluar’ ucap aku padanya. ‘ahh Rik.. ahh ssst tante juga nih’ ucapnya yang terus mengenjot aku. tak berselang berapa lama tante Rani sudah mengerang ia memeluk aku erat yang terlentang sembari menekan pinggulnya dalam-dalam ke arah kontol aku, entah mengapa aku merasakan sensasi nikmat saat ia mendapati orgasmenya seperti john aku diremas-remas dan dihisap oleh memek tante Rani. aku terlalu menikmati empotan memeknya sampai aku lupa kalau sebenarnya aku juga tinggal sedikit lagi mencapai puncak, sensasi nikmat ditambah putaran pinggul tante Rani membuat si john tak tahan lagi. ‘tan… ini udah mau keluar’ ucap aku berusaha mengingatkannya. ‘sabar…. sayanggg’ ucapnya lirih ditelinga aku masih dengan otot tubuh yang menegangn dan dekapan kencangnya. ‘aduh trus gimana nih, ahhhhh’ belumlama aku bicara pasukan putih kental menyemprot keluar. ‘crottt…crottt..crooottt’ aku menembak beberapa kali sementara tangan aku menahan pinggul tante Rani yang bergoyang menekan kontol aku sungguh ini sensasi berbeda yang aku rasakan saat orgasme aku biasanya aku pakai kondom kalau nggak aku keluarin di luar tapi kali ini aku menyemprotkan peju aku kedalam memek tante Rani dimana kontol aku dibuat berputaroleh goyangan pinggulnya. ‘ahhhhhrrrgggg’ erang tante Rani. Ia bergetar diatas tubuh aku dan aku merasa cairan dalam memeknya semakin bertambah dan becek aku memeluk tubuh tante Rani sambil merasakan sisa sisa orgasme aku yang terdahsyat sejauh ini. ‘haa haa haa maaf tante udah nggak ketahan lagi keluarnya didalam’ kata aku yang ngos-ngosan.




tapi tante Rani tak menjawab yang terdengar hanya hembusan napas yang berpacu perlahan-lahan sama seperti aku, yang akhirnya mulai mereda seiring berjalannya waktu.tubuh tante Rani masih berada diatas tubuh aku yang perlahan-lahan mulai kembali normal setelah sempat menegang bersamaan dengan orgasme aku tadi. ‘ohh Rik.. kamu keluar didalam yah Rik” katanya yang mulai sadar dan bangkit, ia mengangkat tubuhnya sehingga john aku yang lemas itu keluar dari dalam memeknya berserta dengan cairanya, Wajah kami berdua yang tadinya mengerut kenikmatan sekarang mnegerut kebingungan. Tante Rani terlihat bingung dengan keadaan kami sekarang ini, nampak raut wajah yang kaget darinya melihat cairan putih kental mengalir dan menetes dari dalam memeknya yang berambut lebat tersebut. Mata kami saling bertatapan mengisyaratkan kebingungan yang kami alami. ‘aduh Tan maan Riky, tadi udah Riky ingatin tapi Tante meluknya kekencangan, jadinya nggak bisa Riky kontrol ‘ ucap aku berusaha menjelaskan padanya. Tante Rani yang kebingungan tersebut dengan cepat merubah ekspresi wajahnya, sungguh sangat aneh beberapa waktu yang lalu wajahnya memerah karena kenikmatan yang ia rasakan, tak berapa lama wajahnya menjadi kebingungan akibat tahu aku keluar didalam memeknya dan sekarang wajahnya tersenyum seolah tak ada apapun yang terjadi. ‘udah sayang jangan minta maaf terus ini juga salah Tante kok’ ucapnya dengan raut wajah berubah tersenyum pada aku. ‘tapi Tante, nanti kalau Tante hamil gimana ‘ ‘udah tenang aja nggak bakalan, Tante punya pil KB kok’ katanya meyakinkan aku yang masih takut. ‘sekarang jangan dipikirin lagi udah beres2 aja gih, Tante mau jemput Rudi dulu, btw makasih yah, muach’ ungkapnya dengan sebuah kecupan di pipi aku. Akhirnya kami membereskan permainan kami, ia sempat mengganti seprainya sebelum akhirnya kami mandi dimana aku akhirnya beristirahat dan Tante Rani menjemput Rudi di tempat ia menitipkannya. aku masih kepikiran dengan keadaan Tante Rani, nampaknya aku kurang yakin dengan pernyataannya sehingga aku membuka


beberapa situs konsultasi online dan membeberkan masalah aku, tentunya dengan sedikit berbohong. Bertambah kagetlah aku setelah tahu bahwa pil KB hanya akan bereaksi jika diminum rutin dengan resep dokter dan juga tak akan berefek apa2 jika sudah terjadi ejakulasi, aku disarankan untuk meminta suatu jenis obat pada dokter dimana hanya bisa dikeluarkan melalui resep. Dengan tergesa2 sore itu aku memutuskan untuk ke kota demi mencari obat pencegah kehamilan agar tak terjadi apa2. Diluar dugaan untuk mendapatkan obat tersebut butuh usaha keras karena aku sama sekali tak punya teman ataupun kerabat di tempat ini, namun karena ketakutan dan kekuatiran aku melebihi segalanya akhirnya dengan usaha keras aku mencari pertolongan dokter kandungan di kota tersebut. Hingga akhirnya ada seorang dokter yang membantu dengan meresepkan aku sebuah obat yang harus diminum 72 jam setelah berhubungan intim. aku sangat senang karena meski memakan biaya banyak (bagi anak kos) aku nggak perlu kuatir lagi, bahkan aku diberikan resep tambahan untuk dipakai kalau2 aku kecolongan lagi. Namun karena pencarian aku memakan waktu lama dan letih akhirnya aku putuskan bermalam di kota tersebut hingga keesokan harinya baru aku pulang setelah mengabarkan pada indi kalau aku ke kota untuk bertemu teman lama yang kebetulan ada di sana. aku sampai kira2 sudah siang pukul 1 atau 2 siang aku lupa namun yang pasti tak ada orang berada dirumah dan aku terkunci diluar, tapi tak berapa lama Tante Rani datang bersama anaknya yang baru masu SD tersebut. ‘ehh Riky, ngilang aja, baru sampai yah, Tante dengar lagi ketemu sama temanya di kota’ ‘ia tan yang lain mana ?’ kata aku mengedipkan mata, berusaha memberi kode ‘lagi pada pergi semua, nih, eh Dede masuk duluan yah, cuci kaki tangan terus ganti bajunya yah’ kata Tante Rani yang mengerti kode yang aku berikan. ‘tan, sebenarnya aku nggak ketemu teman tapi…’ kata aku menceritakan semua yang aku alami selama kemarin dari susah dan letih ya. ‘wah serius kamu, Tante jadi merasa bersalah sama kamu’ ‘ngak apa2 kok tan, sebenarnya Riki senang juga bisa dapatkan pengalaman ini’


‘bukan itu Rik, udahlah nanti tante cerita yah, kamu masuk aja dulu tadi tante udah masak’ kata tante Rani yang membuat aku penasaran. akhirnya aku masuk kedalam rumahnya bersama dengan tante Rani dan juga anaknya kemudian makan siang bersama setelah itu tante Rani menyuruh anaknya tidur dan menemaninya sementara aku menonton tv diruang tamu sendirian sambil menunggu tante Rani yang akhirnya keluar juga dari kamarnya. ‘udah tidur tan’ ‘ia Rik, udah tidur’ kata tante Rani duduk disamping aku. ‘jadi gini Rik, tapi kamu jangan marah dulu yah, bukannya tante nggak menghargai usaha kamu tapi tante ingin ceritakan sesuatu ke kamu dulu’ ‘ia tan, cerita aja, gimana’ kata aku yang masih terasa aneh dengan pernyataannya. ‘jadi gini Rik, tante itu sudah pengen punya anak lagi dari beberapa tahun yang lalu, pengennya sih anak cewek biar si rudi ada yang di jaga sama diperhatiin kalau udah besar, hanya masalahnya suami tante udah nggak sanggup lagi berikan itu untuk tante, kami juga belum pernah ke dokter sih tapi yang jelas suami tante seperti yang tante bilang udah nggak terlalu bergairah lagi beda dengan 5 tahun yang lalu, sekarang usia tante udah 30, dan untuk itu mungkin ini saat yang tepat untuk bisa punya momongan lagi kalau ditunda lagi bisa capek tante ngurusinnya, maksud tante adalah biarkan saja yang kemarin itu dan nggak usah tante minum obat ini’ katanya sambil mengembalikan dan meletakan di meja obat yang sudah aku kasi tadi pas lagi di depan. ‘loh tante tapi ini kan’ kata aku yang binggung dan kaget dengan permintaannya. ‘udah Rik tante udah mikir matang2 semuanya, tante udah kepengen dapat momongan dari dulu,’ ‘tapi tante itu artinya Riki akan bertanggung jawab kalau misalnya tante hamil dan itu jadi anak Riky ?’ ‘nggak perlu Rik tante akan atur seakan-akan ini anak mas Riadi, bahkan semalam setelah 8 bulan ini tante dan om bisa sekamar lagi’ katanya dengan raut wajah senang berbandig terbalik dengan aku yang tak habis pikr dengan jalan pikiran tante Rani. ‘tapi tetap aja tante itu benih Riky..’ ‘udah pkoknya kamu percaya saja sama tante, itung2 benih ini jadi bonus buat tante’ kata Tante Rani sambil mendekati aku dan


menaruh tangannya di atas john aku. ‘berarti seandainya Tante hamil dan itu karena Riky Tante nggak akan minta aku nikahin tantekan ?’ ‘ia sayang kamu tenang saja, lagian ini keputusan Tante kok’ katanya sembari jemarinya meremas si john dari luar celana jeans aku, dan tangan satunya ia arahkan ke toketnya yang terbungkus kaos longgarnya. ‘duh tan jangan dulu si indi sama Rere mau kesini katanya’ ‘ia sayang, tadi pagi juga katanya mau pulang siang makanya udah Tante siapkan makan, bentar doang Tante pengen ngemut aja’ ucapnya yang sepertinya doyan ngemut kontol kemudian menundukkan tubuhnya. Dengan lincah ia melepas resleting celana aku dan kancingnya sementara itu aku beroperasi di kedua toketnya dari samping tubuhnya. Karena posisi aku duduk lurus menghadap ke tv sementara Tante Rani duduk menyamping dengan tubuh menunduk membuat aku lumayan susah menggapai kedua toketnya yang tertutupi bra, namun sama seperti Tante Rani yang sudah membuat si john bebas hingga bisa di genggamnya maka begitu juga dengan aku yang lincah melepas kaitan bra-nya setelah bajunya aku singkap sedikit kemudian dengan bebas meremas dan memainkan toketnya. ‘mmhhh ssssttt… Ahhh’ desah aku mendapati kontol aku dikulum dengan sangat baik. Cerita Seks Terbaru 2018 | Lidahnya membelit si john sembari memberi pelumas mengelilinginya, kepala si john diemutnya bak permen lollipop sembari tangannya menggenggam dan mengocok pelan batang si john, sensasi nikmat membuat aku mengejang ditambah saat lubang kencing aku di mainkanya seperti berusaha memasukkan lidahnya, tak cukup sampai situ kaki aku dikangkanginya sementara ia mencari kedua bola zakar aku dan dijilat dan diemutnya satu persatu membuat aku melayang merasakan sensasi emutan terhebat yang pernah aku rasakan, pipinya kembang kempis menghisap 2 bola penyimpan Peju aku sebelum akhirnya ia kembali pada batang dan kepala john. ‘slurpp.. slurpp.. slurpp..’ bunyi dibawah selangkangan aku karena hisapan bercampur liur Tante Rani. ‘owwhh enak tan,, ohhhh’ desah aku merasakan kulumannya. Sementara aku juga ikut memainkan toket gede Tante Rani dimana pentilnya aku mainkan dengan jari telunjuk dan jempol aku. Kenyal


pada permukaan toketnya dan keras pada putingnya sungguh nikmat tubuh Tante Rani, tangan aku cukup nakal mulai turun dan memasuki celana jeans Tante Rani. Namun….. ‘ngennnnnnggggg’ tiba2 terdengar suara kenalpot motor halus namun cukup keras karena berada di samping rumah Sungguh sebuah kejadian yang lebih menyeramkan saat aku ketahuan onani oleh Tante Rani dimana kami berdua Seperti maling yang ketahuan, aku dan Tante Rani buru2 membereskan permainan kami. Tante Rani terlihat bingung bangkit menuju dapur setelah membantu aku memasukan si john dalam sangkar. Bahkan ia tak sempat mengaitkan bra-nya kembali. Indi dan Rere ternyata sudah pulang dari kebunnya. ‘eh Rik, udah nyampe loe’ ucap Rere yang emang cerewet. ‘ia nih baru aja nyampe’ kata aku dengan perasaan campur aduk antara kesal dan juga takut, karena belum selesai di emut ehh 2 kecoak pengganti udah datang aja. ‘ehh Indi Rere udah pulang yah, nih makan dulu baru Tante siapin’ ucap Tante Rani berbasa-basi. ‘ia Tante, makasih yah, ayo ndi makan dulu, ehh lie juga Rik’ ‘nggak usah aku tadi dah makan kok, mau istrahat dulu’ kata aku yang lalu menuju kamar aku. ‘Ahhh sial hampir aja ketahuan’ kata aku dalam hati. Yang mengumal pada indi dan Rere yang hadir disaat aku lagi enak2nya diservice bibir Tante Rani. ‘yaampun’ ucap aku sambil menarik resleting celana aku yang ternyata aku mengambil posisi tidur diatas kasur sampai akhirnya aku setengah terlelap sebelum pintu aku kembali diketuk. ‘Rik… Riky… Keluar dulu dong ada yang mau dibicarain’ ucap suara halus Indi yang sangat aku hafal. ‘ia ndi gimna ?’ jawab aku sambil membuka pintu. ‘huuu… Lagian Indi aja di buka pintunya dibaik-baikin jawabnya pakai pelan lagi’ timpal Rere yang sifat anaknya emang ceplas-ceplos makanya aku rada kesal juga sama dia tapi dibalik itu di baik masalah pertemanan. ‘husshh.. udah re’ pinta Indi pada Rere. ‘ada apa sih’ tanya aku yang juga sedikit kesal dengan ucapan Rere.


‘jadi gini Rik’ kata indie menjelaskan dalam laporan prakteknya serta kesulitan mereka di kebun pada aku berharap aku bantu mereka. ‘habisnya loe berdua dibilangin jangan libur dulu malah kesan akemari, sekarang minta aku bantu kan’ ‘plis Rik.. tinggal berapa hari lagi ini, janji deh kalau bisa kelar besok , aku bawa liburan ke tempat om aku lebih asik Disana ongkos aku bayarin’ ucap Indi memohon. ‘yaudah deh tapi aku nggak mau mulai besok, langsung aja sekarang kita ke kebun, biar bisa selesai semuanya’ kata aku yang emang dari dulu nggak suka nunda2. ‘nah gitu dong’ kata Rere menimpali. Akhirnya aku Rere dan Indi mulai menyelesaikan tugas mereka berdua yang terhambat beberapa hal teknis, sebenarnya sudah benar data yang diterima hanya saja ada kekeliruan pada saat input data sehingga hasilnya tak sesuai dengan perkiraan. Setelah itu kami bertiga pulang untungnya nggak terlalu malam sehingga masih bisa kami kembali kerumah Indi.


Sesampainya Disana kami disambut dengan makan malam yang sudah dingin namun tetap nikmat karena olahan Tante Rani yang begitu enak sama seperti kenikmatan diatas ranjangnya. Setelah itu aku menuju kamar aku untuk beristirahat karena para penghuni juga sudah sepi.. Saat tidur, aku terbangun karena aku merasakan sesuatu yang aneh sedang terjadi dan benar saja ketika mata aku terbuka ternyata aku sudah dalam keadaan setengah telanjang dimana tubuh bawah aku sudah dieksploitasi oleh tante Rani yang terlihat mengulum kontol aku yang setengah tegang. ‘aduh tante ngapain’ kata aku. ‘sstt jangan ribut nanti didengar’ ‘nanti ketahuan gimana ?,’ ‘makanya jangan berisik yah, tante udah horny nih nggak ketahan lagi’ akhirnya tanpa suara kami berusaha memainkan malam itu, tante Rani kemudian mengulum kontol aku hingga ia rasa cukup dengan pekerjaannya, ia kemudian menaiki tubuh aku diarahkannya kontol


aku ke memeknya yang lebat tersebut hingga kepala kontol aku menyentuh bibir memeknya, ia menurunkan perlahan bokongnya tersebut hingga kontol aku perlahan masuk dan terbenam dalam memeknya. “Ahhhh’ desah halus kami berdua. Tante Rani terlihat begitu menikmati saat membenamkan kontol aku Disana ia sempat terdiam merasakan benda asing didalam memeknya sesaat. Kemudian dengan menggoda Tante Rani tersenyum kearah aku ia menurunkan tali dress dipundaknya hingga bagian dadanya, ia keluarkan 1 persatu toket miliknya dari balik dress tersebut dan diarahkan tangan aku untuk meremas toketnya. “Ahh Rik mainin putingnya’ pinta Tante Rani. ‘mhhhh Tante seksi banget kalau gini’ ucap aku setengah berbisik. Kemudian Tante Rani memainkan pinggulnya sembari aku meremas toketnya, kami berdua sangat menjaga suara kami agar tak terdengar sedang berkimpoii. Tante Rani sampai harus menutup mulutnya dengan tangan ketika meliuk-liuk sdiatas tubuh aku, untungnya kasur yang kami gunakan tak berbunyi dan berderit. Kali ini permainan kami cukup lama, Tante Rani nampak sedikit bisa mengontrol nafsunya dibanding pertama kali kami ML, hingga akhirnya ia menghetakkan bokongnya kearah selangkangan aku, tubuhnya turun hingga memeluk aku wajahnya mencari wajah aku dan bibir kami saling berpangut, Tante Rani bergetar diatas tubuh aku melepas orgasmenya dengan mulut yang terlatih mulut aku. ,”Mhhhhhhhh” ucapnya yang tak terdengar jelas, kali ini kembali aku rasakan empotan memek Tante Rani yang terasa menarik2 kontol aku. “Ihh Tante enak banget empotan memeknya ” kata aku memujinya. “Ahh bisa aja kamu, burung kamu juga enak besar panjang, Tante terpuaskan’ ‘tante boleh nggak aku keluar didalam lagi’ kata aku yang mulai berani setelah tahu ia menginginkannya. ‘ kamu yah , yaudah terserah kamu aja Tante udah pasrah’ ucapnya menyetujui permintaan aku. aku kemudian mulai memposisikan diri memulai ronde berdua kami setelah beberapa saat kami beristirahat menarik napas, aku


kemudian membuat Tante Rani merangkak membelakangi aku dengan lutut bertumpu pada kasur sementara aku berdiri dibelakangnya siap dengan gaya doggy style, kontol aku arahkan ke memeknya yang mengering setelah tadi becek akibat orgasmenya. Karena ini juga aku harus membuat Tante Rani ‘basah’ agar kelamin kami tak lecet. ‘tante kayak perawan aja’ susah dimasukinya’ ucap aku yang awalnya berusaha memasukkan kontol aku tanpa cairan pelumas. ‘ahhhhhh kamu Rik, udah punya anak gini masih dibilang perawan’ ‘abisnya susah Tante masukannya butuh pelumas’ kata aku yang memang susah memasukan konyol aku mungkin juga akibat posisi tubuhnya yang sengaja aku buat kedua kakinya mengapit bukan mengangkang. Hingga akhirnya aku merasa cukup pelumas yang Tante Rani keluarkan aku mendorong si john masuk kedalam memeknya yang terasa lebih sempit dari sebelumnya namun masih bisa dimasuki kontol aku dan akhirnya mentok selangkangan aku dengan bokongnya. ‘ahhhhhh Rik dalam banget’ katanya yang aku tahu adalah ekspresinya merasakan kontol aku. ‘dalam yah Tan, sama punya Tante lebih sempit dari sebelumnya, kayak main sama anak SMA aja’ kata aku memuji kerapatan memeknya. Tante Rani kali ini terdiam saja dengan pujian berlebihan aku bahkan lebih kearah menikmati kontol aku di memeknya, aku lalu mulai menggenjotnya dan dalam posisi ini aku nggak terlalu sulit membuat Tante Rani mendesah namun bisa dikontrolnya dengan menutup erat mulutnya menggunakan bantal , tangan aku memeluk erat kedua kakinya agar tak melebar karena aku merasakan memek Tante Rani lebih enak kalau didapatinya seperti ini. ‘Rik Tante mau keluarnnih’ ucapnya. ‘sabar Tan aku juga dikit lagi’ baru aku menyambut kata2nya Tante Rani sudah bergetar ia melepas orgasmenya dan untung saja ia bisa mengontrol suaranya yang ia tutup erat dengan bantal, namun akibat orgasmenya ini kedua kakinya melemah dan terjatuh ia diatas kasur hingga kontol aku lepas dari memeknya padahal aku tadi sudah akan orgasme juga.


akhirnya dalam posisi tante Rani yang tidur terlungkup aku manaiki tubuhnya mengangkanginya dan mengarahkan si john masuk kedalam sarangnya yang kali ini terasa berbeda tak serapat tadi tapi karena udah horny aku hajar saja, kontol aku masuk keluar memeknya yang basah dan becek itu bokongnya berbunyi akibat hentaka selangkangan aku hingga akhirnya aku merasakan akan orgasme dan sesaaat sebelum itu terjadi aku menghentakan kontol aku dalam-dalam ke memeknya dan memeluk tubuh tante Rani, tante Rani nampaknya mengerti dengan keadaan aku ia mengankat pinggulnya serta bokongnya dan kontol aku lebih dalam lagi masuk, wajah aku menciumi tengkuknya dari belakang. ‘tante aku keluar ‘ kata aku. ‘crott..crott..crott..crott’ peju aku menyembur kedalam memek tante Rani dengan derasnya. ‘hangat’ tante Rani menjawab ketika merasakan semburan peju aku dalam memeknya. aku akhirnya jatuh terkulai lemas disamping tante Rani yang kemudian bergerak kearah selangkangan aku dibersihkannya kontol aku dengan menjilati dan mengulum si john yang telah mengecil. ‘hhmm Rik enak banget peju kamu tante suka’katanya setelah selesai membersihkan selangakangan aku. ‘ow tante kalau aku punya istri yang seksi kayak tante ini tiap hari aku genjotin; kata aku memjinya yang piawai . ‘ahh kamu tante juga pengen di genjotin kami tiap hari’ katanya. permainan kami berakhir malam itu, tante Rani kembali kemarnya sementara aku tidur pulas menikmati malam itu. Eitsss masih ada loh.. dinantikan yah kisah berikutnya… ♥ Bersambung

No comments:

Post a Comment